Selasa, 09 Februari 2016

Hari ke-9: Macet

Kalau dihitung-hitung, waktu tempuh rumah-kantor atau sebaliknya bisa mencapai dua jam. Kenapa? Macet adalah alasan utamanya. Rasa-rasanya memang sekarang ini kemacetan menjadi hal yang lumrah. Sekarang yang jadi hitungan adalah "macet aja" atau "macet banget" atau "macet parah" *ketawamiris*. Kalau tidak macet justru aneh, berarti ada hal luar biasa yang terjadi. Bisa karena sedang libur panjang (seperti lebaran atau saat-saat ketika orang memilih untuk tidak pergi ke pusat kota) atau seperti yang terjadi beberapa hari lalu, ada teror bom. Teror itu sebenarnya tidak memberikan dampak yang bagus sih, agak takut juga membayangkan teror bisa terjadi di pusat kota dan nggak jauh dari kantor. Tapi, itulah. Selalu ada hal yang patut disyukuri dalam segala keadaan. Ketika teror terjadi, jalan raya benar-benar lengang. Wakyu tempuh yang biasanya memakan waktu sampai dua jam, bisa terpangkas menjadi hanya setengah jam saja! Bukan berarti saya menginginkan ada teror susulan ya, tapi semoga nantinya jalan-jalan di mana pun bisa lancar jaya tanpa kemacetan setiap waktu. Muluk sih, tapi kan namanya juga berharap dan berdoa kenap harus nanggung? :D

Malam, di bus aptb menuju rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar