Jumat, 09 Maret 2012

Sepi di Gua Pari

15.03

Pintu gua sebelah kanan
Cerita lainnya datang dari Gua Pari. Gua pari ini benar-benar tidak terawat. Berbeda dengan Gua Bening yang memiliki mata air, Gua Pari benar-benar kering. Tempatnya pun hampir tertutup dedaunan dari pohon jati. Sepertinya, Gua Pari ini dulunya pernah menjadi salah satu objek wisata. Saya mengetahuinya dari sebuah batu besar yang ada di mulut gua. Di batu itu tertulis keterangan tentang Gua Pari (maaf saya lupa memotretnya :p). Sayang banget, sekarang tempat ini malah jadi nggak terawat. Gua Pari ini sebenarnya bisa dimasuki oleh manusia, tapi melihat tempatnya yang seperti tidak terawat, saya mengurungkan niat untuk masuk. Bukan apa-apa, kita kan nggak pernah tahu apa yang ada di dalam. Kalau tiba-tiba pas masuk trus batu-batu berjatuhan dan menutupi mulut gua, bagaimana? Hahaha… adegan film laga zaman dulu banget sih memang, tapi memang ketakutan itu yang membayangi saya saat itu :D.

Rabu, 07 Maret 2012

Gua Bening: Oase di antara Batu Kapur

16.38
Airnya kelihatan gak? :D

Lebaran tahun lalu, seperti biasa saya dan keluarga pergi mudik ke Jogja. Seperti biasa, keluarga saya konvoi dengan keluarga pakde saya yang akan  menuju ke Purworejo. Sebenarnya banyak cerita selama perjalanan itu. Namun, karena sebelumnya saya sudah memberi judul tulisan ini dengan kedua nama gua tersebut, saya hanya akan bercerita tentang kedua gua tersebut. Gua Pari dan Gua Bening, dua gua yang letaknya ternyata tidak jauh dari rumah mbah saya (saya baru mengetahui ini setelah bertahun-tahun ke sana -___-). Ukuran kedua gua ini memang tidak besar. Namun, bagi saya pribadi, kunjungan ke kedua gua ini memberikan kesan tersendiri. Yaa,  menurut saya, setiap tempat yang saya jelajahi pasti memberi makna dan kesan  *aseeek.. :p