Kamis, 31 Januari 2013

Trip before Ramadhan (Part VII): Back to Jekardah!



Berfoto bersama sebelum check out! :D
      Seperti biasa, saya orang pertama yang bangun di antara teman-teman saya. Saya bergegas cuci muka, wudhu, dan solat. Saya agak buru-buru, kenapa? Karena saya ingin melihat sunrise :D. Tapiiiiii..ternyata, saya nggak berhasil.. T.T (untuk ke sekian kalinya, di berbagai pantai yang saya singgahi) hiks..hiks.. Sempat bertanya juga sih, “Matahari tuh terbitnya di mana sih? Kok ini nggak keliatan ya?  Tau-tau udah terang aja..” Yang disambut tertawaan dari teman-teman saya -____-“ Saya memang tidak hapal mata angin, mungkin itu juga penyebab saya suka disorientasi arah (baca: nyasar). Langit perlahan cerah, tapi tak terlihat sumber cahayanya. Sepertinya, sunrise memang tidak dapat dilihat di bagian sisi pantai tempat kami menginap, sayang sekali…


main aiirrr..
Pose dulu di kamar :D
            Kami sempat bermain-main lagi di pantai, beberapa sempat mengumpulkan batu dan bekas cangkang siput yang lucu-lucu. Kami juga sarapan di warung depan penginapan kami, kalau tidak salah, kami makan mi lagi :D. Selanjutnya, kami bersiap-siap untuk check out. Sebelum kembali ke Jekardah, kami akan mampir sebentar ke Curug Cikaso. Curug ini lumayan jauh dari pantai, makanya kami mengunjunginya dalam perjalanan pulang kami. Heboh juga sih nanya-nanya tempatnya. Sampai akhirnya, ketemu juga dengan Curug Cikaso ini. Kami langsung berganti pakaian karena sudah membayangkan akan basah-basahan di bawah air terjun. Sebenarnya ada dua pilihan untuk menuju Curug, dengan berjalan kaki atau dengan menumpang perahu. Kami memilih pilihan kedua yang selanjutnya kami sesali. Jaraknya dekat sekali ternyata, mending jalan kaki sambil lihat pemandangan deh…  -____-“.

            Pemandangan yang kami lihat ketika naik perahu itu…bukannya nggak indah sama sekali ya, melainkan indah yang tertutupi dengan kotor. Jadi yaaa..begitu. Sungainya kecoklatan, banyak sampah, mungkin juga karena saat itu sedang musim kemarau. Dan begitu tiba di Curug Cikaso, kekecewaan kami bertambah, Curugnya sedang kering -___-“. Dari tiga air terjun yang seharusnya ada (yang gambarnya juga sudah menjadi wallpaper kompi kantor), ternyata hanya satu yang masih mengeluarkan air yang “agak banyak”. Sisanya, yaaa..kering. Masih bisa berenang sih, masih ada air, tapi yaa gitu.. gak ada sensasi kecipratan air terjun dari jauh gitu. Bener-bener harus ada di bawahnya kalau mau kecipratan :(.

Curug Cikaso yang kering :(

Airnya sedikit

Tapi masih ada yang berenang

Dari berbagai sisi


Kolamnya kering dan... kotor




Tetap hijau :)
Di perahuuuu..
Harusnya air terjunnya turun dari sana :(
            Mengingat kami sudah ganti baju untuk basah-basahan, yaa lanjut aja nyebur. Tapi cuma celap-celup kaki tangan doang sih.. kan ga bisa berenang :D. Nah, kalo Ageng, baru deh tuh sempet berenang (karena hanya Ageng yang bisa berenang :D). Itu juga jaraknya nggak jauh karena memang ada bagian yang dalam dari kolam tersebut yang cukup berbahaya jika dipakai untuk berenang. Hanum sempet mau belajar renang sih, tapi kebanyakan cipak-cipak sama nyipratin orang deh kayanya :D. Sudah cukup kami bermain, kami pun kembali ke perahu. Perahu memang disediakan untuk berangkat dan pulang. Sayangnya, pelayanan di sini tuh kurang memuaskan. Sejak awal, kami sudah dipatok untuk membayar sebesar 100rb rupiah untuk semua rombongan, mobil, serta perahu. Setelah tawar-menawar, kami hanya perlu membayar 80ribu (ini juga ternyata masih kemahalan dong   -____-“). Kami disediakan guide yang sebenernya nggak perlu-perlu banget sih.. Belakangan, saya baru tau bahwa ternyata guide itu minta tambahan biaya lagi atas jasanya “menemani” kami, padahal saya kira 80ribu itu sudah termasuk guide -__-“
Cipak-cipak
            Abis dari curug, perjalanan pulang yang sebenarnya pun dimulai. Beberapa langsung tewas saat perjalanan baru saja dimulai, terutama penghuni jok paling belakang (^.^;). Sepertinya memang perjalanan pulang memakan waktu jauh lebih lama dibanding perjalanan berangkat. Berbagai kegiatan kami lakukan, mulai dari makan es krim bersama, sampai karokean satu album One Direction. Sesekali diselingi diskusi ilmiah khas mahasiswa *cieeeeeh* :P. Hanum juga sempat memperkenalkan personel boyband korea Suju kepada penghuni mobil *penting* soalnya bagi saya pribadi, semua personel memiliki wajah yang sama :D
            Kami juga sempat makan di rumah makan pinggir jalan. Menunya standar, ayam bakar. Tapi ayam kampung sih..lumayan, enak. Cuma yaa kayanya akan lebih enak lagi ya kalau di lalapannya ga usah ada ulat -____-“ (lagi-lagi saya dan cuma saya yang ngalamin -___-“). Yang juga saya ingat adalah air kran cuci tangannya yang brrrr..dingiiiiin banget. Padahal itu bukan wilayah pegunungan deh kayanya. Perjalanan dilanjutkan kembali, perut kenyang insya Allah hati senang :D. Oh iya, sepanjang perjalanan pulang, Lia gak mabuk looh.. horeeee!!! Ternyata oh ternyata, penyebab Lia mabuk itu karena dia pake kacamata yang minusnya tidak sesuai dengan ukuran minus matanya. Ditambah lagi, dia juga punya vertigo, lengkap. Alhamdulillah, selama perjalanan pulang tidak ada insiden muncrat-muncratan :P Semua damai, tentram, terkendali *halah*.
Ladies! *kurang Kenny niih* 

            Sekitar jam 9 malam (atau jam 10 ya? Lupa :D) sampailah di rumah saya. Yap, saya yang diantar lebih dahulu karena rumah yang paling ujung (berung) :D. Di rumah, mama siap menyambut dengan nasi goreng langganan deket rumah yang pas banget baru dianterin. Alhamdulillah.. semua mendarat dengan selamat di rumah masing-masing. Banyak cerita, banyak rasa, banyak tawa yang kami dapat selama perjalanan. Semoga perjalanan ini bisa terulang dengan tujuan yang lebih ciamik dan anggota genggong yang lebih lengkap. Terima kasih kawan untuk perjalanan, cerita, rasa, dan kita. Semua melebur membentuk makna yang terukir manis dalam ikatan berwujud persahabatan :).
let's plan for the next journey! ;)

2 komentar:

  1. Senang rasanya mengenang perjalanan ke Ujung Genteng lewat tulisan ini. Kenapa gak sekalian diceritain perjalanan pulang yang hampir 12 jam sendiri karena macet dan mobil beberapa kali parkir. Kita bener-bener berusaha membunuh waktu biar gak bosen sendiri di mobil, bahkan sopirnya aja sempet merem di tol karena ngantuk berat. hahaha

    Nice trip

    BalasHapus
  2. Terima kasih kembali sdh menulis satu perjalanan yg berkesan diantara perjalanan lainnya. Nice Post :D

    BalasHapus