Rabu, 06 Februari 2013

Persahabatan, bagaikan kepompong atau kedondong?

Definisi sahabat menurut Snoopy (mungkin.. ) :D
Assalamu'alaikum.. :) Jalan-jalan lagi... Kali ini, jalan-jalannya bukan makna denotasi nih..hehe..  Karena akhir-akhir ini saya merindukan sahabat-sahabat saya, saya ingin menulis sedikit tentang persahabatan, dari sudut pandang saya tentunya.. Anda boleh setuju, boleh tidak, karena semua berhak berpendapat bukan? :)

Pasti pernah dengar kan lagu yang mengibaratkan persahabatan dengan kepompong? Yup, benar.. lagunya Sindentosca! Katanya, persahabatan itu bagaikan kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Dari liriknya yang seperti itu, maksud yang saya tangkap adalah bahwa persahabatan itu bisa membuat sesuatu yang buruk menjadi indah. Kalau diibaratkan manusia yaa berarti persahabatan bisa membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya pernah juga menulis tentang persahabatan, tapi saat itu saya sendiri ragu apakah persahabatan yang saya jalani selama ini bagaikan kepompong atau kedondong. Bagai kepompong yang membuat saya menjadi orang yang lebih baik, atau bagai kedondong yang habis manis sepah dibuang? Istilahnya, berteman hanya di saat senang, saat sedih ya derita lo.. :D 

Tulisan saya yang dulu itu memang bentuk kekecewaan saya terhadap seorang sahabat (curcol...haha..) Namun, kali ini saya mencoba untuk memahami lebih jauh mengenai makna persahabatan. Apakah memang semua persahabatan harus bagaikan kepompong? Apakah persahabatan yang bagaikan kepompong itu juga akan selalu baik? atau  Apakah persahabatan yang bagaikan kedondong itu selalu tidak baik? Setelah saya menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada diri saya sendiri, saya sendiri tidak yakin jawabannya..hehe.. Karena akhirnya saya menyadari bahwa persahabatan, seperti layaknya hubungan manusia, bisa naik juga turun. Bisa akrab, bisa juga longgar. Bisa hangat, bisa juga hambar. Definisi sahabat pun sebenarnya tidak pasti, terlalu luas. Itu sebabnya, setiap orang memiliki definisi untuk setiap sahabatnya.. :) 

Persahabatan itu bagi saya bisa seperti kepompong sekaligus kedondong. Sebagaimana kita tahu, kepompong itu melindungi. Bagaikan tameng yang dapat menghalau gangguan dari luar. Dari kepompong itu nantinya akan ada kupu-kupu yang luar biasa cantiknya. Sahabat itu melindungi, tidak menyakiti. Sahabat itu orang yang rela membuang jauh-jauh perasaan tidak enaknya demi memberi saran yang berguna bagi sahabatnya. Dari kepompong kita dapat melihat bahwa walaupun pada suatu masa kepompong dan ulat begitu erat, tidak selamanya mereka saling terikat.  Ada saatnya mereka berpisah raga, tetapi tidak dengan hati. 

Sahabat juga seperti kedondong. Kedondong adalah buah yang terasa asam dan manis. Persahabatan, menurut saya, tidak selalu harus manis, tetapi juga harus merasakan asamnya. Dari situ kita belajar 'merasa' mana yang enak dan mana yang tidak enak. Dari kedondong, kita juga belajar melihat batas. Kedondong adalah buah yang bijinya bergabung dengan daging buahnya. Kalau sudah terasa serat tajam biji, tentu kita tidak akan sampai memakannya, bukan? Ada batas antara daging dan biji. Tahu batas. Sahabat memang biasanya tidak ada komitmen sehingga lebih bebas. Bebas masuk ke kehidupan sahabatnya, bebas juga untuk keluar sejauh-jauhnya dari dunia sahabatnya. Walaupun tidak ada komitmen, dalam persahabatan ada ikatan. Ikatan yang seperti saya sebut di awal, kadang-kadang dapat renggang kadang-kadang juga erat. Sehubungan dengan pertanyaan saya di awal tentang sahabat itu seperti kepompong atau kedondong, seorang sahabat membantu saya dengan memberikan pandangannya.

"Kalau loe bingung, persahabatan itu KEDONDONG atau KEPOMPONG, gue cuma mau bilang, sulit bagi loe untuk menemukan jawabannya di antara asam kedondong dan balut kepompong.. Karena itu semua cuma akan mengungkung diri loe dan membuat loe tidak akan brtindak untuk mencari orang atau apapun yang loe anggap sahabat..
satu hal, sahabat itu selalu merasa bahwa dirinya tetap sahabat, dan itu semua dibuktikan lewat doa yang tak terdengar dan aliran air mata yang tak terlihat karena tawa yang terurai.. Itu sahabat.."

Nah, untuk melengkapi tulisan ini, saya juga menyertai pendapat beberapa teman dekat saya. Ternyata, tidak hanya perempuan yang mendefinisikan sahabat dengan kata-kata yang agak "dalem", laki-laki juga ternyata dapat mengeluarkan kata-kata yang saya anggap "wow" ketika saya tanyakan tentang hal ini. Jawabannya cukup unik dan beragam. Sayangnya, saya hanya dapat bertanya kepada beberapa orang. Kalau lebih banyak orang, mungkin jawabannya juga akan semakin unik. Kepada mereka, saya bertanya tentang definisi sahabat menurut mereka sendiri. 

Berikut jawaban dari yang perempuan ...
J: "Intinya menurut gw sahabat itu ga hanya ada ketika seneng doang, tp juga sedih. sahabat itu selalu mendukung temannya yg kesulitan dan mendorongnya utk slalu maju, tentunya ga menyesatkan." 
T: "Punya sahabat?"
J: "ada, di rumah dan di kuliah. Kalo di kuliah buanyaak."


J: "Sahabat itu lebih dr sekedar teman, ia akan mencintai lo apa adanya, ga ninggalin dalam keadaan susah maupun senang, ia lebih dekat seperti layaknya sodara, sodara kandung mksdnya, itu mnrt gue."
T: "Punya sahabat?"
J: "punyalah yg mau jadi sahabat gue jg banyak, hahahaha."

J: "Seseorang yg selalu ada dan siap mendengarkan kisah qta baik suka maupun duka, dan siap memberikan bahunya ketika melihat sahabatnya menangis, turut bahagia ketika sahabatnya bahagia, menegur ketika sahabatnya melakukan kesalahan, dll."
T: "Punya sahabat?"
J: "Yup."

J: "Sahabat itu tempat teraman buat kita bersandar. Menjadi pilihan di saat orang lain tak mampu memberikan ruang tawa dan tangis buat kita."
T: "Punya sahabat?"
J: " Ya, punya."

J: "Sahabat itu berawal dari kata “saling”, saling mengerti satu sama lain, saling merasa tempat yang paling nyaman senyaman-nyamannya buat curhat dan berbagi, saling menjaga perasaan satu sama lain. 
T: "Punya sahabat?"
J: (untuk yang ini, jawabannya ternyata belum saya simpan, mohon maaf.. -__-")




Jawaban dari yang laki-laki... 
J: "rumit tapi erat.. sahabat itu udara bagi gw, setiap harinya sangat gw butuhkan. Pas sehat, pas pilek, pas tidur.  Rumitnya.. ya meski dbutuhin terus, ada saat2 sahabat gak diperluin atau harus sementara ga ada, pas nelen makan, minum, tahan napas berenang, hahaha.."
T: "Punya sahabat?"
J: "Gw dianugerahi sahabat, mereka datang dan pergi dengan sendirinya, meski tetep aja, remote di kita. Jadi, kalo pilihan katanya "punya," ya pasti punya."

J: "Tempat sharing, enak diajak ngobrol, kapan pun kita butuh, dia selalu ada buat kita."
T: "Punya sahabat?"
J: "nggak ada." (yang ini emang agak aneh yaa jawabannya.. -___-")

J: "Sahabat=saudara, lebih dari teman, diantara teman dan cinta, tapi selalu didasarkan logika. Lebih banyak menggunakan pola pikir daripada perasaan, gak maen hati. 
T: "Punya sahabat?"
J: "Banyak, eh gak deng, cuma beberapa yang utama."

J: "Tidak harus nosy pengen tau seluk beluk privacy sahabatnya, tapi always there ketika dibutuhkan, mungkin tidak bisa be there, tapi mengusahakan untuk be there." 
T: "Punya sahabat?"
J: "Ya, gw merasa punya sahabat."

Gimana? Hasil survey kecil-kecilan ini ternyata menarik sekali loh menurut saya..hehhehe.. Lain kali, saya mungkin akan melakukan survey kecil-kecilan lainnya. Jadi, bagaimana definisi sahabat menurut Anda? Bagi saya pribadi, tanpa sahabat, saya pasti merasa hari-hari saya tidak secerah ketika mereka ada. Saya jadi ingin mengutip kata-kata yang saya dapatkan dari pesan singkat seorang sahabat, mungkin Anda juga pernah membacanya sebelumnya, bahwa... sahabat itu seperti bintang di langit, tidak selalu terlihat tetapi tetap ada :) Terakhir, saya juga ingin memasukkan kata-kata yang dituliskan oleh guru saya saat saya memintanya untuk menuliskan beberapa kata sebagai pesan atau nasihat darinya. Dia menulis, 
Shodiiquka man shoodaqoka laaa man shoddaqoka 
"Sahabatmu adalah orang yang berkata benar (jujur) kepadamu, bukan orang yang selalu membenarkanmu."
Salam persahabatan :)




5 komentar:

  1. nice post.

    kalo gak salah surveinya udah setahun yang lalu ya? Kayaknya gw pernah ditanyain deh. tapi gw lupa jawabannya. hahahah

    BalasHapus
  2. Menarik nih, tp daleeem.. Hehehe

    BalasHapus
  3. Gimana kalo gw tambahin: persahabatan itu seperti membangun gedung...

    BalasHapus
  4. @Hanum: survey sepertinya udah dari 2 tahun yg lalu..hahaha.. :D Iyap, pendapat lo termasuk yang ada di atas.. coba ingat2, dulu lo bilang apaaa? :P
    Ibarat membangun gedung... lalu? :D

    @Ageng: sedalam apaaa? :p

    BalasHapus