Kamis, 25 April 2013

Warna-Warni Sawarna I: Awal Perjalanan yang Berwarna-warni


       
Langit Sawarna siang itu.. :)

           Yippiee.. sudah lama tidak menulis tentang jalan-jalan *nyengir*. Sebenarnya, cerita ini sudah lama dialami, hanya saja baru kali ini sempat dituliskan dan diterbitkan di blog, hehehe. Yap, ini cerita saat tahun baru 2013 lalu. Formasi anggota(untuk anggota gengs payungs), yaitu Kenny, Ageng, Hanum, n saya. Sama dengan saat Kemping, kali ini Lia juga berhalangan untuk ikut. Lain kali harus lengkap yaa geengs.. ;) Oh iya, selain gengs ada juga Juned yang seperti biasa, membawa Silver kesayangannya. Trus, ada juga yang baru gabung, yaitu Tommy n Sasha, selamat bergabung dengan kelompok pejalan yang tak jelas ini, sob.. :D



         
sampai juga akhirnyaaahh..

  Setiap perjalanan selalu membawa cerita, bahkan pada saat-saat baru dimulai. “Insiden” pertama adalah karena Tommy n Sasha yang menunggu terlalu lama. Saat itu, kami janjian bertemu di daerah Tebet dengan Tommy dan Sasha. Saya, Kenny, dan Ageng sudah janjian di kosan Hanum. Karena satu dan lain hal, ya memang agak terlambat sih. Tapi sebenarnya yang paling kacau adalah karena salah satu personel kami menginformasikan kepada Tommy bahwa kami tidak menginap dan karena itu, dia hanya membawa baju seadanya..hahhaha..  Tommy malas balik ke rumah karena rumahnya jauh, Bekasi boo.. Nah, kalau Sasha karena kosannya masih cukup dekat akhirnya kami antar dia ke sana untuk mengambil beberapa baju tambahan. Kami berangkat sekitar pukul 10 malam kalau tidak salah. Tujuan kami sebenarnya adalah Tanjung Lesung... dan kalau masih sempat, juga berniat ke Sawarna.
Muka capek

            Singkat cerita, kami sudah sampai di Tanjung Lesung pukul 3 pagi. Dan karena Tanjung Lesung ini termasuk daerah resort, pintu gerbangnya masih ditutup pada saat itu, yuuuk... udah mencoba merayu pak satpam, tidak diperbolehkan juga untuk masuk, hahaha.. Selain karena gerbang yang masih ditutup, informasi kalau di Tanjung Lesung itu apa-apanya serba mahal juga menjadi pemicu bagi kami untuk segera memutuskan: ingin menunggu sampai pintu dibuka atau lanjut ke destinasi berikutnya, Pantai Sawarna. Kami memilih yang kedua.
Padahal di peta kelihatannya dekat loh, tapi ternyata jauh juga yaaa.. *yaiyalah*. Si sopir yang sebelumnya bergantian antara Juned-Tommy, kemudian sampai memakai supir lainnya, Sasha. Untuuuung aja ada Sasha hahahha.. jalan-jalan berikutnya,  gengs harus udah bisa nyetir nih. Di perjalanan menuju Sawarna, sempet-sempetnya loh nyasar ke daerah makam gara-gara petunjuk Hanum -__-“.
lapaaaaaaar.. :D

     Kira-kira pukul 10, sampailah kami di Sawarna. Benar kaaaan , cukup jauh? Kalau tidak salah, kami berjalan dari Tanjung Lesung itu pukul 03.30 deh. Sampai di Sawarna, weeeew... penuh-nuh-nuh dengan mobil berplat B. Orang Jakarta pindah ke sini semua -__-. Benar juga sih, ini pas hari libur, long weekend pula. Untuk mencari parkir saja kami kesulitan, apalagi mencari penginapan. Kami sempat beberapa kali berhenti dan menanyakan penginapan, tetapi belum ada yang cocok (terutama dari segi jarak ke pantai dan harga!hahahaha..). Sampai akhirnya, kami menemukan penginapan. Bukan, bukan penginapan sih sebenarnya. Lebih mirip tempat tinggal yang disewakan :D. Ada dua kamar di lantai atas (lantai bawah ditempati yang punya rumah). Kami pikir lumayan lah, penginapan seharga 300ribu semalam dengan dua kamar dan satu kamar mandi. Kecil sih, tapi kan yang penting cewek-cowok dipisah. Kamar yang besar untuk para cewek, kamar lebih kecil untuk yang cowok.
Laparrrrr...

Akhirnya, setelah perjalanan yang cukup lama, kami bisa jeprat-jepret walaupun hasilnya muka capek semuaaaa..hahahhaa... oh iya, saat itu juga sedang musim hujan, jalanan cukup becek, dan jumlah mobil yang berjubel cukup memuat kami semakin merasa lelah. Alhamdulillah, kami bisa menemukan penginapan yang cukup cocok dari segi harga, haha.. Untuk ke pantai, cukup jauh sih, tapi gak apa-apa lah. Kan namanya juga jalan-jalan :D Setelah beberes sekadarnya, kami pun tak sabar ingin segera menyapa pantai. Hujan rintik-rintik tak menghalangi niat kami. Tapi ternyata, warung makan cukup menggoyahkan niat kami itu, hahhhaa... alhasil, sebelum ke pantai, kami puaskan dulu naga-naga di perut supaya cukup kuat berjalan ke pantai. Sambil makan, kami melihat jalur yang akan kami lalui menuju pantai. Wohoo... ada jembatan goyang segala. Bagaimana kelanjutannya? Bersambung ke tulisan berikutnya yaa.. *apasih* :D 
Jreeeeeeeeeng.... inilah jembatannya :D


2 komentar:

  1. Keren. Ditunggu postingan selanjutnya :p
    Eh btw soal penginapan, kayanya kamarnya sama-sama kecil deh.hahaha

    BalasHapus
  2. hah? emang ya? nggak ah.. gedean yg di depan, Num..kan kasurnya juga gedean... apa krn kasurnya ya makanya keliatan gedean..hahaha.. :P

    BalasHapus