Sabtu, 21 Juli 2012

Trip before Ramadhan (Part I): Persiapan Rempong menuju Ujung Genteng


Liburan dan pantai. Hmmm..surga banget dengernya walau baru sebatas ucapan. Sudah lama saya dan Ageng merencanakan untuk pergi ke Ujung Genteng. Kami pernah merencanakan pergi ke UG pada bulan Juli ini dengan backpacking, ngecer, plus tidur di tenda atau penginapan yang paling murah :p. Tiba-tiba rencana berubah, awal Juli yang tadinya disepakati sebagai hari H untuk berangkat ternyata justru menjadi waktu yang dipenuhi dengan kesibukan kami masing-masing. Salah seorang teman, sempat ngambek dan puasa ngobrol dengan saya :P. 

Kemudian, rencana berubah, kami akhirnya berniat untuk rafting di Citarik pada weekend di pertengahan Juli. Rencana ini muncul dari Juned dan Hanum yang (katanya) sudah searching dan survey :p. Lagi-lagi, di tengan jalan, kami menemui kendala. Berdasarkan informasi dari yang sudah searching di internet, ternyata untuk rafting biayanya tidak semurah yang sebelumnya dibayangkan, hahaha.. Bukan rafting-nya sih yang mahal, melainkan penginapannya. Tadinya kami memang ingin menginap, tapi ternyata selain penginapan mahal,  rafting yang paling lama pun hanya membutuhkan waktu 2 jam, setelah itu, kami mau ke mana? Setelah dipikir-pikir, kami pun memutuskan untuk membatalkan rencana rafting. Bahkan, kami juga sudah hendak membatalkan rencana liburan kami.
Kami memang mencari paket dan tempat liburan yang menyenangkan dan tentu saja, murah :D. Akhirnya, dengan ide gabungan dari orang yang berminat rafting dan berminat ke UG tersebut, jadilah rencana untuk pergi ke UG pada weekend pertengahan Juli. Awal rencana pun masih begitu random. Jumlah orang yang ikut belum dapat dipastikan, tempat menginap, bahkan jalur perjalanan pun masih belum dicari infonya. Belum lagi masalah izin-izinan. Tetep loh ya, ternyata di tengah perjalanan, salah satu personel yang berangkat ternyata belum meminta izin keluarganya, padahal dia yang berisik nyuruh personel lainnya untuk minta izin. Eerrr… -_____-“.
Kami grasak-grusuk mulai mencari info penginapan, jalur, dan destinasi menarik yang ada di UG justru beberapa hari sebelum hari H. Hari H pun tiba. Sesuai kesepakatan, dua cowok  (Ail dan Juned) direncanakan sudah tiba di tempat kumpul lebih awal. Lia akan bareng Ageng. Hanum baru bisa datang setelah menyelesaikan deadline (yang biasanya sampai pukul 9 malam). Saya, menunggu mereka semua menjemput saya di rumah :D.  Menyusahkan betul ya? :P Tapi ya begitulah, saat itu saya dapat izin bersyarat dari orang tua. Syaratnya adalah saya harus dijemput di rumah. Kenapa? Karena hari itu, baik papa maupun adik saya tidak ada di rumah. Kalau salah satu ada di rumah, sudah pasti saya diantarkan sampai ke tempat berkumpul. Yaaa..begitulah rempongnya jadi anak perempuan satu-satunya di keluarga *curcol* :p. Imbasnya, teman-teman saya yang harus menjemput saya, maaf yaa teman-temaaaan… :D
Persiapan keberangkatan teman-teman saya termasuk rempong. Karena ternyata ada personel yang di tengah perjalanan sudah mengalami mabuk (nama dirahasiakan :p). Bagaimana dengan saya? Apakah saya hanya santai-santai saja menunggu di rumah? Ternyata, TIDAK. Di antara personel lainnya mungkin saya adalah yang paling rempong di hari itu. Sampai hari H (Jumat) saya bahkan belum packing sama sekali. Hari itu, seperti biasa saya sampai di rumah pukul 18.00. Di komplek rumah (yang bertetangga dengan saudara-saudara saya) ternyata pada hari itu sedang tidak banyak orang. Saya pun ditugaskan untuk menjaga Oyi karena ibunya belum pulang. Atas iming-iming kuaci, Oyi mau saya ajak ke rumah. Dan benar saja, sampai di rumah Oyi langsung minta makanan yang diiming-imingi “Oyi mau waci.. Oyi mau waci..” katanya. Jadilah saya membukakan kuaci satu per satu untuknya, tapi tetep aja kuaci yang dia makan lebih cepat habis  daripada kuaci yang sudah saya bukakan  -____-“. Kemudian, karena saya harus sholat, saya pun menyetel televisi untuk mengalihkan perhatiannya dari kuaci, tentu dengan rayuan-rayuan juga. Aha! Untungnya, film Shaun the Sheep kesukaan Oyi juga sedang ditayangkan :D.
Abis sholat.. panik! Saya belom packing!! Saya pun harus membujuk Oyi untuk ikut dengan saya ke lantai atas (karena baju dan peralatan saya ada di lantai atas). Kali ini, Oyi langsung menurut. Sepertinya dia memang suka main di lantai atas (padahal dulu dia pernah jatuh di tangga lantai atas, ternyata dia nggak trauma loh..hebat! *kasih jempol buat Oyi*). Di lantai atas, karena pada dasarnya Oyi adalah anak yang tidak bisa diam, dia pun mulai berkeliling di kamar saya. Dari jauh, dia sudah menunjuk-nunjuk boneka doraemon besar yang ada di kamar saya sambil bilang “bolaemon..bolaemon.. “, tapi nyatanya dia tidak berani mendekat (Oyi takut boneka :p). Sebagai gantinya, saya memberikan dia celengan doraemon saya untuk mainan Oyi sementara saya menyiapkan baju dan peralatan. Wuss..wuss…saya ambil baju dan perlengkapan secepat mungkin. Karena tujuan liburan kali ini adalah pantai, saya memilih membawa baju-baju berwarna gelap untuk mencegah terlihatnya bagian yang tidak perlu dilihat :P. Tiba-tiba, PRAAK. Yak, celengan doraemon saya PECAH! Padahal kan terbuat dari plastik -____-“ Yasudahlah, secepatnya saya selesaikan mem-packing. Saya pun lanjut membujuk Oyi untuk turun. Walaupun agak sedih celengan saya pecah, tapi yaa saya ikhlaskan saja. Ada hikmahnya juga sih, saya jadi tidak perlu ke ATM untuk mengambil uang karena bisa mengambil dari celengan :D.
Celengannya pecaaah.. T.T

Isinya dikuras :p
Di bawah, saya lanjut membereskan peralatan tambahan yang perlu di bawa sambil sesekali membukakan kuaci untuk Oyi (dia masih nagih -_____-“). Tak berapa lama, ibunya Oyi pulaang! Horee… tidak hanya Oyi yang senang, tetapi saya juga ikut senang :p. Selesai urusan Oyi, ternyata kerempongan saya masih berlanjut. Saya lupa kalau saya harus menemui adik kelas saya untuk nitip kondangan. Ada teman sekolah saya yang menikah pada hari Minggu. Karena kemungkinan besar saya tidak bisa menghadiri resepsinya, saya hanya bisa menitipkan sesuatu. Saya pun janjian dengan adik kelas saya. Sebenarnya tidak jauh, kalau tidak macet, saya hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk sampai ke tempat janjian. Nyatanya, jalanan MACET. Perjalanan saya membutukan waktu hampir satu jam. Selesai menitipkan amanah dan ngobrol sekadarnya, saya pun langsung meluncur ke rumah. Alhamdulillah, tidak semacet sebelumnya.
Di rumah, mama  belum pulang juga! Padahal dia tadinya mau membuatkan bakwan untuk bekal perjalanan. Rencananya saya memang akan membawa lontong dan bakwan. Tapi…yang sudah tersedia dan siap bawa hanya lontongnya. Sempat bengong sebentar di dapur, ada bisikan-bisikan juga untuk membuat bakwan dengan tangan saya sendiri, hahaha.. Namun, saya urungkan bisikan tersebut. Yah..daripada akhirnya malah tidak bisa melanjutkan perjalanan gara-gara keracunan makanan? :p. Tak lama berselang, mama pulang juga. Si mama kaget karena saya masih juga memakai kostum kantor tadi pagi. Mama juga tadinya berniat untuk tetap membuatkan bakwan, tapi saya cegah karena melihat kondisinya yang sepertinya sudah kecapekan. Itu sudah pukul 21.30 dan saya..belum ganti kostum. :D
Sudah ganti kostum, sudah membereskan barang bawaan, tinggal menunggu kabar. Yak, ternyata para personel kumpulnya molor (yang tentu saja menjadi) molor juga penjemputan ke rumah saya. Ditambah lagi, menurut beberapa saksi, jalanan kalimalang hari itu ternyata macet cet cet! Saya menunggu dengan mama sambil menonton televisi-leyeh-leyeh-tidur-kebangun-ketiduran lagi-kebangun-ngemil-ganti saluran tv-melongok ke arah pagar. Entah berapa kali aktivitas tersebut saya ulangi selama saya menunggu komplotan penjelajah yang beluuuuuum juga sampai rumah. Sampai akhirnya, pukul 24 lebih sedikit, keliatan juga mobil Avanza silver di depan pagar. Aheeeeey!!! Jadi Liburaaaaan!!!! *jingkrak-jingkrak* Penantian panjang yang berbuah rasa girang :D. Sampai sini dulu ceritanya, nantikan postingan berikutnya mengenai cerita kami dalam perjalanan menuju Ujung Genteng. ;)

6 komentar:

  1. sebut nama aja, pake disembunyiin.. :P

    BalasHapus
  2. hahhaha..yasudah, kalau gitu.. nama personel yang mabuk itu sebut saja Lia :D

    BalasHapus
  3. maksudnya, nama sebut saja Bunga.. :D

    BalasHapus
  4. gimana saudari Lia, apakah anda ada komentar? :p

    BalasHapus
  5. Siapa tuh Lia? Pasti cantik ya orangnya... :))

    BalasHapus