Selasa, 24 Juli 2012

Trip before Ramadhan (Part II): Perjalanan menuju Ujung Genteng


Pepohonan di pinggir jalan
Setelah saya lihat, postingan sebelumnya sepertinya terlalu panjang ya? :D Jadi, di postingan berikutnya saya akan berusaha mengurangi tulisan (semampu saya) hehehe.. Yak, baiklah tanpa berlama-lama, ceritanya kita sudah sampai dalam episode perjalanan menuju Ujung Genteng. Perjalanan baru benar-benar dimulai mungkin sekitar pukul 01.00 dini hari. Suasana tol Cikampek berlanjut ke Jagorawi awalnya padat namun berangsur-angsur lancar. Di tengah jalan, si teman-yang sebelumnya sudah mabuk- mengalami mabuk lagi di tengah jalan. Kami pun sempat berhenti di pinggir jalan. Perjalanan tidak selamanya berlangsung mulus, kami sempat terhalang beberapa jalan yang sedang mengalami perbaikan. Sepertinya perbaikan dalam rangka menjelang arus mudik dan balik Lebaran.

mirip kebun teh
Di dalam mobil, posisi duduk diatur berpasangan, maksudnya berdua-berdua :P. Di jok depan, ada pilot dan co-pilot Juned n Ail. Di jok tengah, ada pasien dan suster *eh* maksudnya, baby dan babysitter-nya *salah lagi :p* ya pokoknya itu lah yaa a.k.a Lia n Ageng. Di jok belakang, siapa lagi kalo bukan yang paling kece, saya dan Hanum *ditimpukin penghuni mobil* :D. Bermacam-macam kegiatan yang kami lakukan di dalam perjalanan, tetapi yang paling utama adalah mencari arah penunjuk daerah Sukabumi. Namun, baru masuk tol Jagorawi via tol Cikunir, Lia udah minta pulang. Tentu saja..tidak ada yang menanggapi (karena kami ingin, dirimu ikut.. *aseek* :p). Akhirnya, mengingat Lia tak henti-hentinya mengeluh pusing, kami pun sempat berhenti di Rest Area Cibubur. Penghuni mobil selain Lia, berjalan-jalan menantang angin, membeli beberapa perbekalan, dan sempat juga berkunjung ke toiletnya. Sekitar 20 menit kami di luar mobil, sedangkan Lia tidur dengan nyamannya di mobil.
Karena dari awal memang niatnya santai, ya begitulah, kami benar-benar berjalan santai. Tak terasa, sudah azan subuh, kami pun segera berhenti di sebuah musola di pinggir jalan (saya lupa nama daerahnya). Perjalanan dilanjutkan kembali, jalanan sudah mulai menanjak-berbelok-dan tidak mulus. Di sisi kanan dan kiri pepohonan menemani, tampak seperti kebun teh, atau memang benar kebun teh? :D Pilot pun sesekali diberi pertanyaan berupa penegasan apakah masih oke untuk lanjut. Saya rasa, jawaban pilot mau tidak mau ya harus bilang masih. “Emang ada yang bisa gantiin? :p” mungkin itu yg ada di benak si pilot :D. Sampai akhirnya, kira-kira pukul 07.00, si pilot meminggirkan mobilnya di dekat sebuah saung bambu. Penghuni mobil lainnya langsung bertanya-tanya ada apa gerangan, tapi juga langsung menyambut baik keputusan itu. Kita kan juga mau selonjoraan… :p.
Pilot dan asisten pilot :P
Si pilot ternyata sudah merasa kepalanya berkunang-kunang dan sudah tak dapat menahannya. Sempat juga dinasihati co-pilot untuk tidak memaksakan diri. Kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk segera membuka bekal. Cacing-cacing di perut kami sepertinya sudah mulai berdemo meminta jatah. Jadilah, lontong, sambal, teh manis hangat, dan agar-agar menemani pagi manis kami hari itu. Berapa lama lagi kami akan tiba? Tidak ada yang tahu. Bahkan, penunjuk arah menuju Ujung Genteng pun belum berwujud. Perjalanan masih berlanjut. Pohon di kiri kanan menemani perjalanan kami. Bukit kapur juga terlihat dari kejauhan, di beberapa tempat memang kami menjumpai jurang-jurang dengan sisinya berupa bukit kapur.
Seperti fatamorgana, sudah terlihat tapi masih jauuh :D

Sampai akhirnya, kira-kira pukul 10.00 kami sudah mulai melihat pantai dan nyiurnya dari kejauhan. Kami mulai bersorak-sorak seperti anak sok kota yang sebenarnya ndeso :p. Padahal, tahukah kalian, perjalanannya masih jauh…hahhaha. Entah siapa yang membuat plang penunjuk arah itu, sepertinya mereka tidak lulus pelajaran matematika sehingga tidak becus memberitahu jarak yang sebenarnya masih harus kami tempuh.  Atau mungkin, alat ukurnya yang rusak sehingga hasil ukurannya juga tidak akurat -____-" Bagaimana mungkin di plang penunjuk sebelumnya kami melihat keterangan Ujung Genteng 12 KM, dan setelah jauh kami menempuh jarak ke depan, plang justru menunjukkan keterangan Ujung Genteng 15 KM!!!!. Untuk pihak yang berwenang, tolong yah hal ini diperhatikan *kayak ada yang bakal baca blog saya aja :P*
Penginapan kami
Kira-kira pukul 11 lewat sedikit, kami akhirnya sampai di penginapan. Sebuah penginapan yang cukup terkenal di kawasan Ujung Genteng, yang plang-nya ada di mana-mana sehingga membuat kami nyasar sampai mengira bahwa penginapan ini sudah bangkrut hahahha.. Kami ternyata melewati jalan yang salah, gang sempit beralas tanah dan batu, yang terhubung dengan bangunan yang sepertinya sudah tidak terpakai dan ada banyak sekali bebek di jalan itu (beberapa bahkan menghalangi jalanan kami -_____-“). Kami sudah hendak memutar arah kalau saja tidak melihat jalan kecil menuju penginapan itu. Penginapan yang hmmm..yaaa…lumayan lah..dengan kelebihan tepat berada di depan pantai Ujung Genteng.
Finally, here we are… *take a deep breath* Rindu biru ini akhirnya bermuara. Kembali melihat dan menghirup birunya laut selalu membuat saya merasa sebuah rasa yang tak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Terima kasih, Rabb telah menciptakan alam secantik, sebening, seindah, seistimewa, dan pujian-pujian lainnya untuk tempat ini. Bergegas kami menjejakkan langkah kami di sini. Petualangan segera dimulai, radar indera dalam tubuh ini pun seolah menyengat menambah semangat .
Pemandangan di depan penginapan kami




4 komentar:

  1. Gak diceritain apa kalo baliknya, si Lia ga jackpot... haha pada cerita awalnya doang, kan akhirnya bahagia. wkwkwk
    termasuk gw yg dilanda batuk menggila sepulangnya dari sana. wkwkwk

    BalasHapus
  2. Harusnya dibilang juga dong, yang nyetir siapa, yang kecapean siapa. a.k.a. pilot vs co-pilot, yang tepar malah co-pilotnya. huahahaha

    BalasHapus
  3. Kalo ga salah, Ujung Genteng itu ada penjaganya.. Soal Lia yg tiba2 mabok dan hanum yg tiba2 keram.. hmm.. Sepertinya, cerita2 soal ada yg nemplok...ah sudahlah...

    Toh kalian bisa dibilang sukses memasarkan Toyota Avanza

    BalasHapus
  4. @Lia: iya, nanti diceritain di episode yang akan dtg yaa..hahahaha..
    @Hanum: yaa..biarlah itu menjadi rahasia kita bersama..haha..
    @Anes: hmmm..jgn2 lo ya penjaganya?haha.. bener jg, knp jadi kaya ada sponsornya ya jalan2 kali ini? :D

    BalasHapus