Rabu, 05 Mei 2010

tulisan seorang sahabat


Akhir-akhir ini, saya merasa teman-teman saya semakin mellow menghadapi akhir semester. Bukannya sibuk dengan skripsi yang (katanya) menyita waktu dan tenaga, kami malah sibuk ngumpul sana-sini, jalan bareng, makan bareng, pokoknya keseringan barengnya deh... Kadang-kadang, saya bertanya dari lubuk hati terdalam (ciahhh....) "kenapa sekarang kami malah lebih sering ngumpul dari sebelumnya?" dan saya juga menjawab sendiri (halahh...) "mungkin karena kami tahu, sebentar lagi kami akan berpisah. Kami tahu, tak banyak lagi waktu kami untuk bersama." ahhh....tuh kan... (mulai mellow lagi..haha..). Tidak hanya sekadar di dunia nyata, di dunia maya pun, kami selalu bersama (sama-sama nyampah maksudnya...hahahaha...). Kelakuan kami semakin menunjukkan kelabilan kami, mulai dari nyampah di status, nge-tag-in di status, perang komen di status, dan terakhir, perang notes. Salah seorang sahabat membuat tulisan di notes-nya dan (tentu saja) nge-tag kami semua. Saya menyukai notes-nya kali ini karena tak seperti biasanya yang labil, kali ini tulisannya sangat berbobot (hahaha...piss Num...:p). Saya pun meminta izin untuk memuat tulisannya di blog saya, ini dia tulisannnya... dan menurut saya, akan pas sekali jika lagu Project pop yang "Ingatlah Hari Ini" jadibacksound-nya..hehe...



Sepenggal kisah di akhir tahun
Sulung Siti Hanum

Akhir itu…
                Ada banyak kisah tertoreh saat kita menyadari bahwa akhir semakin dekat. Duduk bersama, jalan bersama, dan tertawa bersama. Selalu tersembur pernik kisah yang membuat tubuh bergetar menahan tawa. Menertawai kehidupan, menertawai kekonyolan, menertawai diri sendiri. Seorang atau sekelompok teman akan selalu hadir untuk menemani. Mereka tidak akan menertawakan, tetapi akan mengajak kita untuk tertawa bersama. Itu makna yang kuperoleh saat –saat menjelang akhir ini.
                Beberapa bulan terakhir, waktu kuhabiskan bersama mereka, teman-temanku. Orang-orang yang selalu mengerti, orang-orang yang memiliki impian yang sama untuk beberapa bulan ke depan, dan sama-sama berjuang untuk itu. Saat-saat akhir ini terasa begitu berharga dan terasa sempurna bersama mereka.
                Kekonyolan itu telah menjadi satu bersama kami. Berbagai cerita mengisi hari-hari, berbagai canda mengisi sore yang redup. Tak peduli akhir itu akan memisahkan kami. Yang kuketahui akhir itu akan kulalui bersama mereka. Akhir itu tidak akan terasa indah jika konyol tak jadi datang. Aku bersyukur menjelang akhir, ku bisa mengenal mereka. Mengenal konyol lebih dekat. Mengenakan pakaian siang dan sore secara bergantian. Membuatku tak bosan menghadapi kesulitan hidup.

Rabu yang pekat di pagi hari
7.29 -- 05052010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar