Kamis, 29 April 2010

Puisi Keren ^^

Sebenarnya, saya tidak terlalu suka puisi. Jangankan bikin, memahaminya saja seringkali membuat dahi ini berlipat-lipat..(apa cobaaa?hahaha..) Tapi puisi-puisi di bawah ini memang sangat bagus menurut saya... Puisi-puisi ini diambil dari buku kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni. Ini dia beberapa puisinya...

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

1989

BERJALAN KE BARAT WAKTU PAGI HARI

waktu berjalan ke barat di waktu pagi hari matahari mengikutiku di belakang
aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan
aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang telah menciptakan bayang-bayang
aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan
1971


TENTANG MATAHARI

Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu
waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,
adalah jam weker yang berdering
sedang kau bersetubuh, adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata:
"Ini matahari! Ini matahari!"
Matahari itu? Ia memang di atas sana
supaya selamanya kau menghela
bayang-bayanganmu itu

                                                            1971

DALAM DIRIKU
                                    Because the sky is blue
                                                It makes me cry
                                                    (The Beatles)

dalam diriku mengalir sungai panjang,
            darah namanya;
dalam diriku menggenag telaga darah,
            sukma namanya;
dalam diriku meriak gelombang sukma,
            hidup namanya!
dan karena hidup itu indah,
            aku menangis sepuas-puasnya

                                                1980

DALAM DOAKU

dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman
            tak memejamkan mata, yang meluas bening siap
            menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
            karena akan menerima suara-suara

ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam
            doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau
            senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan
            pertanyaan muskil kepada angina yang mendesau entah
            dari mana

dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
            yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang
            hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga
            jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap
            di dahan mangga itu

magrib ini dalam doaku kau menjelma angina yang turun
            sangat pelahan dari nun jauh di sana, bersijingkat di jalan
            kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di
rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang
            dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
            entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi
            rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi
            kehidupanku

aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai
            mendoakan keselamatanmu
                                                                       
1989  

PADA SUATU HARI NANTI

pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri

pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati

pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkkan letih-letihnya kucari
                       
                                                1991

Tidak ada komentar:

Posting Komentar