Senin, 31 Januari 2011

Kampung Inggris Part 1 (Wisata Kuliner)

Halo, lama tak berbagi kata di sini... Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya selama berada di Kampung Inggris. Kampung Inggris (KI) terletak di Pare, Kediri, Jawa Timur. Kenapa disebut Kampung Inggris? Menurut desas-desus yang beredar di masyarakat disertai fakta yang ada di lapangan, tempat ini disebut Kampung Inggris karena banyak tempat les bahasa Inggris di sini. Mengenai sejarahnya, saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karena yang dibahas dalam tulisan ini bukan mengenai sejarah Kampung Inggris :P

Kali ini, saya akan mengajak Anda untuk berwisata kuliner. Makanan yang saya jelaskan di sini adalah makanan yang pernah bahkan sering saya konsumsi selama saya berada di sana. Sekadar info, makanan di sini harganya jauuuuuuh lebih murah bila dibandingkan dengan di Jakarta (ya iya laaah! :d). Oh iya, untuk beberapa menu makanan sebenarnya sudah biasa ditemui di Jakarta, tapi bagi saya yang pecinta kuliner (baca: pemakan apa saja asal halal) setiap makanan pasti punya cita rasa yang berbeda-beda meski dengan nama yang sama. Bagi saya pribadi, hasil akhirnya sih tetap sama : Semua enak! :d Nah, makanan apa sajakah yang pernah mampir ke tenggorokan dan lambung saya, silakan menikmati cerita dan gambarnya! :D


1. Pecel Lele
Pecel lele + Tempe penyet
Lele bakar
Di kawasan KI ini ada beberapa penjual pecel lele sebenarnya, beda yang paling mencolok antara pecel lele yang satu dengan yang lainnya itu terletak di SAMBALNYA! :)) Yang paling sering saya makan selama saya tinggal di sana adalah Pecel Lele Pak Gendut. Sepertinya tempat makan ini punya nama sendiri, tapi saya lupa, hehe... Yang jelas memang warung makan Pak Gendut juga sudah cukup dikenal kok di kawasan KI. Selain sambalnya yang mantabs dan bikin kenyang :d, alasan lain saya memilih makanan ini adalah karena harganya, satu porsi 
nasi + pecel lele + tempe penyet + sambal hanya Rp6.000,00 saudara-saudara! Kalau agak cekak, bisa beli nasi + tempe penyet yang harganya Rp3.000,00! Saya merekomendasikan makanan ini bagi yang uang kirimannya sering telat. :D

2. Nasi/Lontong Pecel 
Pecel pincuk
Pecel tanpa daun :p
Pecel dengan peyek, enak!

Naaahh... di KI nih sangat banyak penjual nasi/lontong pecel, salah satunya di Pecel Pincuk. Pecel Pincuk itu nama sebuah warung makan yang cukup besar dan cukup nyaman untuk makan rame-rame sambil ngobrol. Di warung makan ini, selain pecel pincuk, juga ada nasi rames, tahu dan tempe bakar, serta roti bakar berbagai rasa. Tempatnya bisa pilih, mau duduk lesehan atau mau duduk bangku. Selain di pecel pincuk, ada beberapa tempat nasi pecel yang juga lumayan enak, yang saya bilang lumayan enak ini karena ada tambahan peyek dalam setiap porsinya. Sayangnya saya tidak tahu nama warung makannya, hanya tau lokasinya. :D. Oh iya, ada juga loh, nasi/lontong pecel yang tidak menggunakan campuran sayuran daun, cocok untuk yang tidak suka daun-daunan (kok berasa kambing ya suka daun? hahha..).

3. Soto Ayam

Soto ayam
Soto ayam yang lebih murah :D


Soto Ayam, hmm.. sudah sering kita jumpai ya.. Tapi, di KI tuh ada tukang soto ayam yang memang hanya menjual soto ayam. Uniknya, di gerobaknya itu dipajang ayam utuh yang sudah direbus dihiasi daun bawang (atau daun seledri ya? :p). Bagi saya pribadi, itu unik dan jadi menambah selera makan saya (atau mungkin memang karena saya bawaannya sering lapar, hehe..). Harga Soto ayam di sini, cuma Rp6.000,00. Nah, selain di sini ada juga tukang soto ayam yang lebih murah (hanya Rp3.500,00/porsi) dan lebih mantabs sambelnya, sayangnya saya tidak tahu nama warungnya :d. Di tempat yang satu lagi ini, tidak hanya menjual soto ayam, tapi juga lele, tahu, tempe, telor semuanya dengan dua pilihan cara masak : bakar atau goreng. Ada yang pernah mencoba telor bakar? :D


Tempe penyet
Tahu bakar

4. Bakso Bakar
Bakso bakar + lontong
Kalau menurut teman saya, bakso bakar di sini tidak terlalu enak. Tapi buat saya yang baru kali ini mencoba bakso bakar rasanyaaa enak banget! Sayangnya, porsinya tidak mengenyangkan hehe... Harga satu porsi bakso bakar Rp4.500,00 atau Rp5.000,00 ya? lupa, hehe... Nah kalau pake lontong, harganya Rp6.000,00. Saya yang baru kali itu melihat ada orang makan bakso + lontong agak bengong juga sih.. (atau memang saya yang agak norak, hehe..) tapi nggak mengurangi rasanya kok, tetep enak. :)

5. Aneka Camilan
Isinya ketan item + biji salak + es
Untuk makanan camilan, sebenarnya cukup banyak yang tersedia di sini dari mulai bubur kacang ijo, ketan item + biji salak, cendil grendul (benar gak ya ini namanya? :)) ), rujak buah, rujak cingur, molen isi kacang ijo dan pisang (sumpah ini enak banget, belum pernah nemu molen seenak ini! haha...), dan cemilan terakhir adalah yang paling sering dibeli oleh teman saya : pentol. Pentol ini semacam bakso tapi ukurannya lebih kecil, kemudian ditambah saus kacang.

Lontong sayurnya pake tempe :)
Hmm... mungkin hanya ini yang saya bisa bagi dalam sesi kali ini, mungkin dapat ditambah lagi lain waktu. :d Oh iya, untuk harga setiap makanan sewaktu-waktu dapat berubah ya, tergantung waktu, tempat, dan ingatan (maksudnya bisa aja lupa :d). Makanan di sekitar KI tidak hanya ini kok, jadi tidak usah khawatir tidak menemukan makanan kesukaan Anda di sana. Masih ada nasi goreng, nasi rames (dengan berbagai menu variatif), capcay, lontong sayur, bakso malang, mi ayam, mi instan juga ada! :D

3 komentar:

  1. pantas ada perubahan dengan perut lo
    tapi mantep nih info!!

    BalasHapus
  2. hahhaha... iya doong..mantabs Nes.. udah enak, murah lagi... kapan2 ke sana deh..hehe..

    BalasHapus
  3. waahh sumpah ini makanan enak-enak banget deh... tapi berhubung gw bukan pecinta kuliner, jadi gw ga bisa makan semua yang udah lo ceritain.
    ada tanggapan penting buat pentol. Awalnya, saya cuma tersenyum sungging mendengar makanan yang bernama pentol. saya terkekeh ketika melihat mba-mba makan pentol. Saya bergumam "udah tua makan pentol, apa sih enaknya... makanan bocah kecil, udah gitu namanya aneh lagi."
    pada suatu hari, teman kosan saya yang sama2 berasal dari satu sekolah memberhentikan tukang pentol di depan kosan saya. kemudian saya nyobain pentol itu. weeehhh, ternyata enak yaah... sumpah enak banget... itu waktu tahun 2005, 6 tahun yang lalu. kangen ama pentol setahun yang lalu saya melihat ada pentol, kemudian saya berhasil mencicipi pentolnya. ternyata sama enak... heheh

    BalasHapus