|
Sebelah kanan ikan layur, sebelah kiri ikan ... (silakan isi sendiri) :P |
Wohooo..udah lama sekali tak tersentuh sejak tulisan terakhir
di blog ini… *nyengir* Oke, lanjut ke destinasi berikutnya. Karena perut udah
protes minta diisi, setelah dari Pangumbahan, kami segera kembali ke penginapan
untuk bersih-bersih de-el-el. Jalan yang kami lalui saat pulang, berbeda jauh
dengan saat berangkat. Jalan yang ini lebih “manusiawi” :D. Kami mengikuti
beberapa mobil yang ada di depan kami, ternyata jalan ini ada di sepanjang
pantai, benar-benar berbatasan dengan pantai (nggak ada masuk-masuk rumah penduduk
seperti jalur berangkat :P). Yah, oke.. intinya sih, emang tadi kami bukan
melalui jalur yang benar :D.
Selesai bersih-bersih, kami segera
menuju tempat pelelangan ikan seperti yang kami lihat di peta wisata Ujung
Genteng. Letaknya ada di bagian paling kiri dari pantai (maaf ya, saya ga hapal
n ga ngerti arah mata angin :P). Di perjalanan, si avanza sempat mengalami
selip ban. Ini karena jalannya memang sudah bercampur dengan pasir pantai yang
halus sekali, ditambah lagi ternyata ada batu juga di bawah pasir. Untungnya
ada beberapa akang-akang yang mau membantu, jadi kita gak perlu turun untuk
dorong :D.
|
Suasana di pelelangan ikan |
Akhirnya, setelah sekitar 15 menit
perjalanan, sampailah kami di pelelangan ikan. Di sekitar situ juga banyak
rumah makan yang menyediakan menu seafood dan menerima jasa bakar-bakar. Kami,
yang sok-sokan mau beli ikan mentah sendiri, akhirnya memilih ke tempat
pelelangan ikan (pasar). Tempatnya nggak terlalu ramai sih, mungkin masih
banyak nelayan yang masih melaut ya. Waktu itu sih sekitar jam 7 malam, bener
nggak sih jam segitu, nelayan masih melaut? Hahahhaa.. Ya, intinya gitu deh..
Sok-sokan liat penjual ikan kanan-kiri, padahaaaaaaal… ternyata di antara kami
semua, NGGAK ADA YANG TAHU HARGA IKAN! *gubrak* Ketauan banget gak pernah
nemenin emaknya belanja ikan di pasar ye? :P. Jujur, saya sih sering nemenin mama saya belanja ikan, tapiii…yaaa..nggak inget juga sih harga-harganya.. Super
duper dodol -___-“
|
Muka lapar :D |
Entah harganya kemahalan atau tidak,
yang jelas, saat itu kami berbelanja menghabiskan uang 100 ribu rupiah dengan
rincian 1/4kg udang seharga 50ribu dan ikan layur+ikan gurami (lupa ukurannya
:D). Itu udangnya gede-gede loh..lumayan deh.. Gurami udah pasti lah ya, semua
suka. Soal ikan layur, kenapa ikan layur? Karena menurut hasil searching n googling,
ikan layur adalah ikan yang paling khas dari ujung genteng ini. Makanya, kami
ngotot beli ikan layur. Padahal, pas saya tanya mama saya di rumah, ikan layur
itu di mana-mana juga ada.. -____-“ dagingnya juga nggak seenak ikan gurami
*yaiyalaaaah* masalahnya sebenernya cuma di durinya yang agak banyak (walaupun
nggak sebanyak ikan bawal juga sih :D), tetep enak lah kalo dimakan dengan
bumbu n sambal yang maknyus :9
|
Kami lapaaaaar :P |
Beres urusan belanja, kami langsung mencari rumah makan
terdekat untuk membakar hasil tangkapan belanja kami. Ikan bakar, udang bakar,
dan nasi hangat menjadi menu dinner kami saat itu. Semua suka seafood dan semua
KELAPARAN, jadi..nggak usah ditanya lagi bagaimana cepat licin tandasnya
piring-piring di depan kami. Untuk nasi dan jasa bakar-bakar itu kami cukup
merogoh 60ribu rupiah :D. Oh iya, bumbu n sambelnya juga enak banget looh..
mungkin karena memang sudah biasa meramu ikan atau mungkin karena kami memang
sudah sangat kelaparan :D.
|
Serbuuuuuuuuuuu!!!! |
Baliknya, melewati jalur yang sama,
daaaaaaan.. si Avanza selip lagi, sodara-sodara! Kali ini, kami semua harus
turun karena akang-akang tidak bisa membantu kami. Lumayan lama tuh
“mengusahakan” si avanza untuk keluar dari perangkap pasir dan batu, sekitar
setengah jam kayanya. Baru aja abis makan, energi sudah terkuras lagi, yuk
mareeee… :D Sampai di penginapan, semua langsung bersiap tidur. Ehm, nggak
sih..kayanya cuma saya yang bersiap tidur sambil nyuruh yang lain juga supaya
tidur cepet :D. Kami hanya menginap
semalam, jadi sekarang saatnya menikmati ruangan istirahat ini. Lelah hari ini
tak seberapa dibanding semua rasa yang kami alami hari ini. Sebenarnya masih
ingin hati ini menyapa laut, apa daya kasur sudah memanggil-manggil raga yang
juga sudah merindu *apasih* Oke, besok kami harus kembali ke kota sambil mampir
sebentar ke tujuan berikutnya. Mari bersiap menghimpun energi untuk besok :D.
nice article walaupun kejadiannya sudah lama sekali. hehehe...
BalasHapusbtw, koreksi untuk nelayan yang masih melaut, seharusnya nelayan baru saja melaut. Melaut itu malam hari rin, bukan siang. hehehe.
hahaha.. thx Hanum utk koreksinya.. ;)
BalasHapus