Stasiun Bandung |
Kami hanya menaruh barang-barang, shalat, dan makan di sana. Malam itu juga kami berencana berjalan-jalan. Nggak terlalu jauh, cukup yang bisa terjangkau dengan jalan kaki. Tempat kami menginap itu letaknya dekat sekali dengan Gedung Sate dan lapangan Gasibu. Sejak awal, saya sudah mengajak teman-teman saya untuk jalan-jalan malam ke Gedung Sate. Saya penasaran melihat bagaimana rupa Gedung Sate di malam hari. Berbekal maps di hp, kami menyusuri jalan dan sampailah di Gedung Sate. Dan inilaaah Gedung Sate yang hits sebagai ikon kota Bandung.
Perpustakaan Gasibu |
Rapi dan bersih~ |
Perpustakaan yang nyamaaaan banget |
Seblak yang yumm! 😋 |
Mendung dan hujan terus menemani selama saya dinas ke Bandung kali ini. Pada sore menjelang malam, tentu setelah tugas negara diselesaikan, kami pergi ke Pasar Cisangkuy. Konon itu salah satu tempat kuliner terkenal di Bandung. Di sana, kami membeli yoghurt di sebuah tempat makan bergaya cafe. Untuk makanannya, saya yang saat melihat ada tukang lumpia basah, langsung mau makan lumpia basah. Tapi, tukang lumpia basah berada di luar toko. Jadilah, kami tetap memesan es yoghurt dan ngemil lumpia basah 😄. Saat menyantap lumpia basah itulah saya baru tahu kalau lumpia basah sangat berbeda dengan lumpia kering *yaiyalaaaah 😝. Maksud saya, tak hanya dari segi kulit luar lumpia saja yang berbeda, tetapi juga dengan isiannya. Lumpia basah berisi toge yang dikasih gula merah, iya betul, gula merah! 😁 Saya memang agak norak karena baru kali ini makan lumpia basah. Tapi rasanya endesss banget koook. Jadi, pengen nyoba lagi nantiiiii..
Running track di Gasibu |
Uang negara untuk travel blog ya. AKhirnya nulis lagi, biar dinasnya makin seru, Rin :D
BalasHapusSambil menyelam minum air, Num.. sekalian buat laporan :p
BalasHapus