Yippiee..
sudah lama tidak menulis tentang jalan-jalan *nyengir*. Sebenarnya, cerita ini
sudah lama dialami, hanya saja baru kali ini sempat dituliskan dan diterbitkan
di blog, hehehe. Yap, ini cerita saat tahun baru 2013 lalu. Formasi anggota(untuk
anggota gengs payungs), yaitu Kenny, Ageng, Hanum, n saya. Sama dengan saat
Kemping, kali ini Lia juga berhalangan untuk ikut. Lain kali harus lengkap yaa
geengs.. ;) Oh iya, selain gengs ada juga Juned yang seperti biasa, membawa
Silver kesayangannya. Trus, ada juga yang baru gabung, yaitu Tommy n Sasha,
selamat bergabung dengan kelompok pejalan yang tak jelas ini, sob.. :D
sampai juga akhirnyaaahh.. |
Setiap perjalanan selalu membawa
cerita, bahkan pada saat-saat baru dimulai. “Insiden” pertama adalah karena
Tommy n Sasha yang menunggu terlalu lama. Saat itu, kami janjian bertemu di
daerah Tebet dengan Tommy dan Sasha. Saya, Kenny, dan Ageng sudah janjian di
kosan Hanum. Karena satu dan lain hal, ya memang agak terlambat sih. Tapi
sebenarnya yang paling kacau adalah karena salah satu personel kami
menginformasikan kepada Tommy bahwa kami tidak menginap dan karena itu, dia
hanya membawa baju seadanya..hahhaha..
Tommy malas balik ke rumah karena rumahnya jauh, Bekasi boo.. Nah, kalau
Sasha karena kosannya masih cukup dekat akhirnya kami antar dia ke sana untuk
mengambil beberapa baju tambahan. Kami berangkat sekitar pukul 10 malam kalau
tidak salah. Tujuan kami sebenarnya adalah Tanjung Lesung... dan kalau masih
sempat, juga berniat ke Sawarna.
Muka capek |
Singkat cerita, kami sudah sampai di
Tanjung Lesung pukul 3 pagi. Dan karena Tanjung Lesung ini termasuk daerah
resort, pintu gerbangnya masih ditutup pada saat itu, yuuuk... udah mencoba
merayu pak satpam, tidak diperbolehkan juga untuk masuk, hahaha.. Selain karena
gerbang yang masih ditutup, informasi kalau di Tanjung Lesung itu apa-apanya
serba mahal juga menjadi pemicu bagi kami untuk segera memutuskan: ingin
menunggu sampai pintu dibuka atau lanjut ke destinasi berikutnya, Pantai
Sawarna. Kami memilih yang kedua.
Padahal di peta
kelihatannya dekat loh, tapi ternyata jauh juga yaaa.. *yaiyalah*. Si sopir
yang sebelumnya bergantian antara Juned-Tommy, kemudian sampai memakai supir
lainnya, Sasha. Untuuuung aja ada Sasha hahahha.. jalan-jalan berikutnya, gengs harus udah bisa nyetir nih. Di
perjalanan menuju Sawarna, sempet-sempetnya loh nyasar ke daerah makam
gara-gara petunjuk Hanum -__-“.
lapaaaaaaar.. :D |
Kira-kira pukul 10,
sampailah kami di Sawarna. Benar kaaaan , cukup jauh? Kalau tidak salah, kami
berjalan dari Tanjung Lesung itu pukul 03.30 deh. Sampai di Sawarna, weeeew...
penuh-nuh-nuh dengan mobil berplat B. Orang Jakarta pindah ke sini semua -__-.
Benar juga sih, ini pas hari libur, long weekend pula. Untuk mencari parkir
saja kami kesulitan, apalagi mencari penginapan. Kami sempat beberapa kali berhenti
dan menanyakan penginapan, tetapi belum ada yang cocok (terutama dari segi
jarak ke pantai dan harga!hahahaha..). Sampai akhirnya, kami menemukan
penginapan. Bukan, bukan penginapan sih sebenarnya. Lebih mirip tempat tinggal
yang disewakan :D. Ada dua kamar di lantai atas (lantai bawah ditempati yang
punya rumah). Kami pikir lumayan lah, penginapan seharga 300ribu semalam dengan
dua kamar dan satu kamar mandi. Kecil sih, tapi kan yang penting cewek-cowok
dipisah. Kamar yang besar untuk para cewek, kamar lebih kecil untuk yang cowok.
Laparrrrr... |
Akhirnya,
setelah perjalanan yang cukup lama, kami bisa jeprat-jepret walaupun hasilnya
muka capek semuaaaa..hahahhaa... oh iya, saat itu juga sedang musim hujan,
jalanan cukup becek, dan jumlah mobil yang berjubel cukup memuat kami semakin
merasa lelah. Alhamdulillah, kami bisa menemukan penginapan yang cukup cocok
dari segi harga, haha.. Untuk ke pantai, cukup jauh sih, tapi gak apa-apa lah. Kan
namanya juga jalan-jalan :D Setelah beberes sekadarnya, kami pun tak sabar
ingin segera menyapa pantai. Hujan rintik-rintik tak menghalangi niat kami.
Tapi ternyata, warung makan cukup menggoyahkan niat kami itu, hahhhaa...
alhasil, sebelum ke pantai, kami puaskan dulu naga-naga di perut supaya cukup
kuat berjalan ke pantai. Sambil makan, kami melihat jalur yang akan kami lalui
menuju pantai. Wohoo... ada jembatan goyang segala. Bagaimana kelanjutannya? Bersambung
ke tulisan berikutnya yaa.. *apasih* :D
Jreeeeeeeeeng.... inilah jembatannya :D |
Keren. Ditunggu postingan selanjutnya :p
BalasHapusEh btw soal penginapan, kayanya kamarnya sama-sama kecil deh.hahaha
hah? emang ya? nggak ah.. gedean yg di depan, Num..kan kasurnya juga gedean... apa krn kasurnya ya makanya keliatan gedean..hahaha.. :P
BalasHapus