Percuma..semua ini percuma..
Bila..masih ada air mata..
Tak sanggup… sungguh aku tak sanggup…
Bila… masih perih yang kau beri…
Berakhir sudah…atau aku akhiri saja…
Sebuah lagu yang mengalun terasa pas sekali dengan apa yang sedang kurasakan. Yah, mungkin lebih baik semuanya diakhiri. Tak rela memang sebenarnya. Tak rela waktu lebih dari setahun ini terbuang percuma. Tak ikhlas melepas semua kenangan indah yang pernah kami rasa bersama. Kukirimkan pesan singkat ke ponselnya. Aku tak sanggup menyampaikannya secara langsung. Melihat air matanya sudah cukup menyakitkan untukku. Mungkin aku terlihat sebagai pengecut. Tapi, setidaknya menurutku, inilah cara terbaik. Aku tak mampu melihatnya lagi. Aku tahu dia pasti terluka. Sama sepertiku, sangat terluka. Namun aku yakin, tak akan lama baginya untuk dapat menemukan obat bagi lukanya. Bidadariku itu selalu dikelilingi oleh cahaya-cahaya terang. Dan cahayaku selalu tidak cukup terang untuknya.
***